Social Sciences Education

Educational Research and Methods

Description

This cluster of papers covers various research methods in education, including qualitative and quantitative research, mixed methods, curriculum development, teaching strategies, assessment, and the learning process. It also discusses teacher professionalism and its implications for educational research.

Keywords

Research Methods; Qualitative Research; Quantitative Research; Educational Research; Teaching Strategies; Curriculum Development; Mixed Methods; Assessment; Learning Process; Teacher Professionalism

Buku ini telah menjadi acuan para mahasiswa dari berbagai pendidikan Ilmu Komunikasi dan juga pendidikan ilmu sosial di Indonesia. Ulasannya fokus, ringkas, dengan bahasa yang ringan sehingga mudah dimengerti. Buku ini telah menjadi acuan para mahasiswa dari berbagai pendidikan Ilmu Komunikasi dan juga pendidikan ilmu sosial di Indonesia. Ulasannya fokus, ringkas, dengan bahasa yang ringan sehingga mudah dimengerti.
Catatan : Pengumpulan tugas mata kuliah metodologi penelitian sosial Nama : Retno Kurnia Muktiarum Nim : 1820701024 Catatan : Pengumpulan tugas mata kuliah metodologi penelitian sosial Nama : Retno Kurnia Muktiarum Nim : 1820701024
Penelitian merupakan suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara aktif, tekun, dan sistematis yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan menemukan fakta-fakta yang baru, serta mengembangkan kesimpulan dan menghasilkan teori baru yang … Penelitian merupakan suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara aktif, tekun, dan sistematis yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan menemukan fakta-fakta yang baru, serta mengembangkan kesimpulan dan menghasilkan teori baru yang sesuai dengan keadaan yang berlaku. Buku dengan judul "Metodologi Penelitian Kualitatif" merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa. Buku ini juga akan memberikan informasi secara lengkap mengenai materi apa saja yang akan mereka pelajari. Pokok-pokok bahasan dalam buku ini mencakup: 1) Paradigma Penelitian Kualitatif; 2) Penelitian Kuantitatif vs Kualitatif; 3) Pendekatan Etnografi; 4) Pendekatan Naratif; 5) Pendekatan Studi Kasus; 6) Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif; 7) Instrumen Penelitian; 8) Teknik Pengumpulan Data; 9) Analisis Data Penelitian Kualitatif; 10) Keabsahan Data Penelitian Kualitatif; 11) Desain Penelitian; 12) Variabel dan Cara Pengukurannya; dan 13) Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif.
Mahasiswa kerap mengalami sejumlah kendala saat menyusun tugas akhir, mulai dari pemilihan masalah penelitian, membangun teori, penentuan metode, teknik analisis data, hingga masalah teknis penulisan skripsi.Guna mengatasi kendala dimaksud, buku … Mahasiswa kerap mengalami sejumlah kendala saat menyusun tugas akhir, mulai dari pemilihan masalah penelitian, membangun teori, penentuan metode, teknik analisis data, hingga masalah teknis penulisan skripsi.Guna mengatasi kendala dimaksud, buku ini menawarkan 6 segmen utama, seperti: 1) Problematika PAK dan Penelitian, 2) Tinjauan Pustaka dan Teori dalam Penelitian, 3) Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian Tindakan Kelas, 4) Desain Penelitian, 5) Proposal Penelitian, dan 6) Tambahan (struktur penulisan skripsi). Hadirnya buku ini sekiranya memberi “warna baru” bagi mahasiswa agar lebih objektif, analitis, dan sistematis dalam mengembangkan kerangka berpikir saat menyelesaikan tugas akhir.
Principles of Marketing teaches the experience and process of actually doing marketing – not just the vocabulary. Principles of Marketing teaches the experience and process of actually doing marketing – not just the vocabulary.
ABSTRACT The low absorption capacity of students remains a major issue in the learning process, as reflected in their suboptimal academic performance. One contributing factor is the use of conventional, … ABSTRACT The low absorption capacity of students remains a major issue in the learning process, as reflected in their suboptimal academic performance. One contributing factor is the use of conventional, teacher-centered methods that provide minimal opportunities for active student participation. This research aims to determine whether the application of jigsaw-type cooperative learning models can improve the learning outcomes of Natural Science for 4th-grade students at Rumpin 02 Public Elementary School in Rumpin District, Bogor. The research subjects are 41 4th-grade students who had a tendency for low learning motivation at the beginning of the study. This study uses a classroom action research design conducted in two cycles, with each cycle including planning, action, observation, and reflection. The observation results show that the application of jigsaw-type cooperative learning models successfully increased students' learning motivation significantly. In the first cycle, although there was an increase in student activity, the results had not yet reached the success criteria. However, the improvements made in the second cycle led to a more optimal increase, with an average student activity reaching 85.36% in the second meeting of cycle II. The motivation scale results also show an increase, with 90% of students in cycle II categorized as having high motivation. This study concludes that the implementation of cooperative learning models of the jigsaw type is effective in increasing student motivation and learning activity, as demonstrated by significant improvements in each cycle. However, there are still challenges in ensuring that all students receive equal attention. ABSTRAK Rendahnya daya serap siswa masih menjadi permasalahan utama dalam pembelajaran, yang tercermin dari hasil belajar yang belum optimal. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan metode konvensional yang berpusat pada guru dan minim melibatkan keaktifan siswa dalam proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Rumpin 02 Kecamatan Rumpin Bogor. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah 41 siswa yang memiliki motivasi belajar yang cenderung rendah pada awal penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, dengan setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil observasi menunjukkan bahwa penerapan model – model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan. Pada siklus pertama, meskipun terdapat peningkatan aktivitas siswa, hasilnya masih belum mencapai kriteria keberhasilan. Namun, perbaikan yang dilakukan pada siklus kedua mengarah pada peningkatan yang lebih optimal, dengan rata-rata aktivitas siswa mencapai 85,36% pada pertemuan kedua siklus II. Hasil skala motivasi juga menunjukkan peningkatan, dengan 90% siswa pada siklus II tergolong dalam kategori motivasi tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model – model kooperatif tipe jigsaw efektif dalam meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa, yang ditunjukkan dengan perbaikan yang signifikan pada setiap siklusnya. Namun, masih terdapat tantangan dalam memastikan seluruh siswa mendapatkan perhatian yang merata.
ABSTRACT Speaking skill (Mah?rah al-Kal?m) in Arabic is becoming an essential aspect in mastering Islamic knowledge, especially for students in the pesantren environment. However, the reality in the field is … ABSTRACT Speaking skill (Mah?rah al-Kal?m) in Arabic is becoming an essential aspect in mastering Islamic knowledge, especially for students in the pesantren environment. However, the reality in the field is showing that many students are experiencing difficulties in developing this skill because the teaching methods being used are not stimulating oral activities optimally. This study is aiming to analyze the effectiveness of the Hiw?r method (dialogue) in improving the Mah?rah al-Kal?m of grade XI students at Madrasah Aliyah Bustanul Ulum Jayasakti. This research is using a Classroom Action Research (CAR) approach conducted in two cycles, with 37 students as the subjects. Each cycle is consisting of the stages of planning, implementation, observation, and reflection. Data collection techniques are including observation, documentation, and demonstration, with data being analyzed using descriptive quantitative methods. The results of the study are showing that students’ Mah?rah al-Kal?m ability is increasing significantly from 40% in the pre-cycle to 64% in cycle I, and reaching 84% in cycle II. This improvement is indicating that the implementation of the Hiw?r method is giving a positive impact on students' Arabic speaking skills. In addition to increasing students’ confidence and active participation, this method is also creating a more communicative and contextual learning atmosphere. Therefore, the Hiw?r method is being recommended as an effective learning strategy in developing Mah?rah al-Kal?m, and it is having promising application prospects across various levels of Islamic education. ABSTRAK Kemampuan berbicara (Mah?rah al-Kal?m) dalam bahasa Arab merupakan aspek penting dalam penguasaan ilmu keislaman, terutama bagi siswa di lingkungan pesantren. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan ini karena metode pembelajaran yang digunakan belum mampu menstimulus aktivitas lisan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode Hiw?r (dialog) dalam meningkatkan Mah?rah al-Kal?m siswa kelas XI di Madrasah Aliyah Bustanul Ulum Jayasakti. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan subjek penelitian sebanyak 37 siswa. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan demonstrasi, dengan analisis data secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan Mah?rah al-Kal?m siswa mengalami peningkatan signifikan dari pra-siklus sebesar 40% menjadi 64% pada siklus I, dan mencapai 84% pada siklus II. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penerapan metode Hiw?r memberikan dampak positif terhadap keterampilan berbicara siswa dalam bahasa Arab. Selain meningkatkan kepercayaan diri dan partisipasi aktif siswa, metode ini juga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih komunikatif dan kontekstual. Dengan demikian, metode Hiw?r dapat direkomendasikan sebagai strategi pembelajaran yang efektif dalam pengembangan Mah?rah al-Kal?m, serta memiliki prospek aplikatif untuk diterapkan di berbagai jenjang pendidikan keislaman lainnya.
Objectives: This study aimed to analyze the implementation of School Operational Assistance (Bantuan Operasional Sekolah, BOS) fund management in improving the quality of education at madrasah ibtidaiyah (Islamic elementary schools … Objectives: This study aimed to analyze the implementation of School Operational Assistance (Bantuan Operasional Sekolah, BOS) fund management in improving the quality of education at madrasah ibtidaiyah (Islamic elementary schools in Indonesia), and to identify the challenges and solutions in its implementation. Method: This qualitative descriptive study was conducted at MIN 1 Bandung City. The research subjects included the Principal of Madrasah as a key informant, treasurer, and teacher using the snowball sampling technique. Data were collected through observation, interviews, and documentation, with source triangulation to ensure data validity. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and conclusion drawing based on cross-verification from various sources. Results: The management of BOS funds at MIN 1 Kota Bandung is conducted through structured planning aligned with the National Education Standards, emphasizing efficiency, transparency, and stakeholder collaboration. Supervision involves school committees and internal auditors to ensure accountability. This management supports educational quality through academic programs, facility improvements, and teacher development. Despite challenges like limited budgets and strict regulations, they were addressed with strategic planning and alternative funding. Contribution of theory: The study also highlights Islamic values such as amanah (trustworthiness), mas'uliyyah (responsibility), shiddiq (honesty), tabligh (transparency), and itqan (professionalism), which reinforce integrity in financial practices. Findings support the Shariah-based education finance model that prioritizes planning, transparency, and accountability. Recommendations: However, since the study focused on one madrasah, broader research across different regions is recommended to validate and generalize the results.
This study examines the relevance and application of classical Islamic education methods in the modern education system. Educational methods that have developed since the time of the Prophet Muhammad SAW, … This study examines the relevance and application of classical Islamic education methods in the modern education system. Educational methods that have developed since the time of the Prophet Muhammad SAW, Khulafaurrasyidin, Banu Umayyah, and Banu Abbasiyah have holistic characteristics that include cognitive, affective, and psychomotor aspects. Methods such as dialogue and question and answer, lectures, stories, as well as demonstrations and hands-on practice have proven to be effective in shaping the character and skills of students. With a qualitative approach based on literature study, this study analyzes the integration of classical methods in modern learning concepts such as deep learning and constructivist pedagogy. The results of the study show that the classical method remains relevant and can be applied in the contemporary Islamic education system to increase deep understanding, critical thinking, and strengthen the character of students. In addition, the classical method also encourages experiential learning, collaboration, and active involvement of students in the educational process. Therefore, the integration of classical Islamic educational values in the modern curriculum is an important strategy in building a generation that is knowledgeable, has strong character, and is ready to face global challenges. Thus, the adaptation of classical methods in modern Islamic education is expected to create a more effective, innovative, and sustainable learning system.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi orang tua terhadap pencapaian hasil belajar siswa kelas III di SDN Adipala 01. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis. Subjek dalam penelitian … Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi orang tua terhadap pencapaian hasil belajar siswa kelas III di SDN Adipala 01. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 26 orang yang terdiri dari siswa, guru kelas, dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi menurut model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Dukungan yang diberikan meliputi dorongan moral, penyediaan fasilitas belajar di rumah, serta komunikasi aktif dengan guru. Siswa yang mendapat dukungan optimal dari orang tua cenderung menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya.
The implementation of planning management in the public sector, especially in the management of cooperation and partnerships, is very important to support effective and sustainable regional development of Subang Regency. … The implementation of planning management in the public sector, especially in the management of cooperation and partnerships, is very important to support effective and sustainable regional development of Subang Regency. the implementation of planning management is an important component of cooperation and partnership management. Using a qualitative descriptive methodology, this study aims to evaluate the role of planning management in building strategic partnerships in the Subang Regency Local Government. Inter-agency coordination, effective communication, and shared commitment from all stakeholders are critical to the success of partnerships between the Subang District Government and various groups. Organized and systematic partnership management by the Subang District Government can improve the efficiency of public services, enhance collaboration with strategic partners, and make a real contribution to sustainable development in the region. Good planning and management can work well together to improve working relationships and ensure that development programs are executed according to the needs of the Community
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode bermain peran berbasis budaya lokal samawa terhadap keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 2 Lalar Liang. Jenis … Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode bermain peran berbasis budaya lokal samawa terhadap keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 2 Lalar Liang. Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan desain penelitian menggunakan one grup pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa berjumlah 173 siswa. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik random sampling, penentuan sample ditentukan di kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 28. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui pengaruh metode bermain peran dan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan lembar observasi dan angket. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas menggunakan rumus chi-kuadrat. Adapun uji hipotesis penelitian menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil perhitungan untuk uji hipotesis diperoleh> (7,11 > 1,701) sehingga dapat diambil keputusan bahwa diterima danditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh metode bermain peran berbasis budaya lokal samawa terhadap keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 2 Lalar Liang tahun pelajaran 2022/2023.
Batik is a traditional Indonesian craft that involves the technique of dyeing cloth using wax to create beautiful motifs with certain patterns. This study explores the ethnomathematics of the Batik … Batik is a traditional Indonesian craft that involves the technique of dyeing cloth using wax to create beautiful motifs with certain patterns. This study explores the ethnomathematics of the Batik Sindu Melati motif, because there are many ethnomathematic studies on batik, but none have studied it. This study explores the philosophy of instilling unique cultural insights as a form of conservation of Indonesian culture and the mathematical concepts contained therein. The purpose of the study is to describe the philosophy and mathematical concepts of Batik Sindu Melati. This qualitative ethnographic research, with a research method, answers four ethnographic research questions that must be answered by researchers. Data collection through observation, semi-structured interviews with craftsmen and mathematicians, and documentation. The results of the study, Batik Sindu Melati, contain geometric concepts such as geometric transformation, plane geometry, symmetry, similar and congruent, and arithmetic concepts in the form of ratios. This study concludes that the Sindu Melati Batik motif contains mathematical concepts that can be utilized in learning, especially with an ethnomathematics approach, and is expected to be used for the development of contextual and meaningful mathematics teaching materials, as well as being an effort to conserve the Sindu Melati Batik culture. Keywords: Batik Sindu Melati, Ethnography, Ethnomathematics
Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis kontribusi program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) terhadap peningkatan motivasi dan sikap belajar mahasiswa Universitas Tidar. Program KIP-K dimaksudkan sebagai bantuan pendidikan untuk mahasiswa dari … Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis kontribusi program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) terhadap peningkatan motivasi dan sikap belajar mahasiswa Universitas Tidar. Program KIP-K dimaksudkan sebagai bantuan pendidikan untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu, dengan harapan dapat meningkatkan akses pendidikan tinggi dan mendorong perkembangan akademik yang optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif melalui survei daring menggunakan kuesioner, kemudian data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan memanfaatkan aplikasi SPSS versi 27. Temuan studi ini menyatakan bahwa 91,1% data mendukung adanya pengaruh positif dari program KIP-K terhadap motivasi belajar mahasiswa. Sebagian besar responden menyatakan bahwa bantuan KIP-K meringankan beban kuliah, mempermudah pemenuhan kebutuhan belajar seperti buku dan kuota internet, serta meningkatkan fokus dan semangat dalam mengikuti perkuliahan. Selain itu, mahasiswa turut menyatakan adanya peningkatan partisipasi dalam kegiatan kampus, tanggung jawab akademik, serta motivasi untuk memperoleh nilai dan IPK yang lebih baik. Temuan ini menunjukkan bahwa KIP-K tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga berdampak positif terhadap aspek psikologis dan perilaku akademik mahasiswa. Oleh karena itu, program ini perlu terus dikembangkan sebagai upaya pemerataan akses pendidikan tinggi di Indonesia.
Pendidikan merupakan kunci utama dalam pembangunan sumber manusia yang berkualitas. Namun, akses pendidikan di Indonesia masih belum merata, terutama bagi masyarakat di kawasan marginal seperti pemukiman pemulung di Pondok Labu, … Pendidikan merupakan kunci utama dalam pembangunan sumber manusia yang berkualitas. Namun, akses pendidikan di Indonesia masih belum merata, terutama bagi masyarakat di kawasan marginal seperti pemukiman pemulung di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Untuk mengatasi tantangan ini, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan dilaksanakan di Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK) dengan tujuan meningkatkan produktivitas belajar dan kreativitas anak-anak melalui pendekatan edukatif. Program ini menerapkan metode pendampingan berupa pemberian materi pendidikan, workshop kreatif, pembelajaran berbasis bermain, serta penanaman nilai karakter melalui media interaktif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, dengan kegiatan berlangsung dalam delapan pertemuan. Fokus kegiatan meliputi literasi, numerasi, pendidikan karakter dan pengenalan teknologi dasar. Hasil program menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan membaca, berhitung, dan kreativitas anak-anak, disertai perkembangan nilai karakter seperti kejujuran dan kedisiplinan. Selain itu, motivasi belajar anak-anak meningkat, dan komunitas belajar yang lebih inklusif terbentuk. Secara garis besar dapat dikatakan program Kuliah Kerja Nyata di Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK) memberikan kontribusi positif terhadap kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, menciptakan dampak jangka panjang yang mendukung pengembangan potensi anak-anak untuk masa depan yang lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam kontribusi guru dalam menanamkan etika dan moralitas siswa melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMA Negeri 1 Lahewa, Kabupaten Nias Utara. … Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam kontribusi guru dalam menanamkan etika dan moralitas siswa melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMA Negeri 1 Lahewa, Kabupaten Nias Utara. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus deskriptif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur dengan guru PPKn dan siswa SMA, serta analisis dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui teknik triangulasi dan validasi ulang oleh partisipan (member checking). Temuan penelitian menunjukkan bahwa guru PPKn menjalankan peran strategis sebagai teladan moral, fasilitator pembelajaran nilai, serta agen pengintegrasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kendala utama dalam pelaksanaan peran ini mencakup rendahnya keterlibatan orang tua, pengaruh negatif budaya digital, dan terbatasnya waktu pembelajaran. Studi ini menekankan urgensi penerapan pendekatan pendidikan karakter yang bersifat holistik, kolaboratif, dan berakar pada kearifan lokal.
Lingkungan sekolah yang kondusif serta fasilitas pembelajaran yang memadai memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kualitas fasilitas sekolah seperti ruang kelas, … Lingkungan sekolah yang kondusif serta fasilitas pembelajaran yang memadai memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kualitas fasilitas sekolah seperti ruang kelas, sanitasi, laboratorium komputer, dan area rekreasi dengan motivasi belajar siswa di MA Ja-Alhaq Kota Bengkulu. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara semi-terstruktur terhadap 12 siswa dan 4 guru, serta dokumentasi kondisi sekolah. Temuan menunjukkan bahwa ketersediaan dan kebersihan ruang belajar, akses terhadap komputer, serta lingkungan asrama yang sehat berpengaruh nyata terhadap konsentrasi, kenyamanan emosional, dan semangat siswa dalam belajar. Misalnya, siswa mengalami penurunan motivasi saat belajar di kelas yang berantakan atau saat fasilitas digital terbatas. Sebaliknya, ruang yang terstruktur, bersih, serta penggunaan media visual seperti proyektor terbukti mendorong partisipasi aktif. Kebaruan dari studi ini terletak pada konteks madrasah berbasis pesantren yang menyoroti faktor lingkungan fisik sebagai pemicu emosional motivasi. Implikasi praktis mencakup penguatan sistem monitoring guru dan keterlibatan siswa dalam menjaga lingkungan belajar.
Moh Pudali Arodani , Ali Armadi , Zainuddin Zainuddin | Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kedisiplinan siswa di SDN Tamidung III, Kabupaten Sumenep, Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru dan siswa, … Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kedisiplinan siswa di SDN Tamidung III, Kabupaten Sumenep, Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru dan siswa, observasi kelas selama tiga minggu, serta analisis dokumen sekolah. Hasil penelitian dianalisis secara tematik dan mengungkapkan tiga dimensi utama kedisiplinan: disiplin waktu, keterlibatan dalam pembelajaran, dan kepatuhan perilaku. Ditemukan bahwa meskipun sebagian besar siswa menunjukkan kepatuhan terhadap aturan sekolah, masih terdapat sejumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam mengatur waktu dan menyelesaikan tugas secara konsisten. Faktor penyebab ketidakdisiplinan mencakup pengaruh teman sebaya, minimnya pembiasaan disiplin di rumah, serta rendahnya motivasi intrinsik siswa. Strategi keteladanan oleh guru dan sinergi peran orang tua menjadi solusi utama dalam pembentukan karakter disiplin siswa. Studi ini berkontribusi pada penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar, khususnya dalam konteks pedesaan, serta merekomendasikan tindak lanjut berupa penelitian longitudinal dan intervensi berbasis kebijakan.
Lingkungan sekolah yang bersih dan asri berperan penting dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan efektif. Namun, menciptakan lingkungan tersebut membutuhkan keterlibatan aktif seluruh warga sekolah serta manajemen program yang … Lingkungan sekolah yang bersih dan asri berperan penting dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan efektif. Namun, menciptakan lingkungan tersebut membutuhkan keterlibatan aktif seluruh warga sekolah serta manajemen program yang baik. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen program penataan halaman sekolah melalui budidaya Bunga Miana dalam mewujudkan SMP Bina Harapan Jatigede sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program penataan halaman sekolah melalui budidaya Bunga Miana di SMP Bina Harapan Jatigede disusun secara partisipatif melalui tahapan analisis hasil evaluasi sebelumnya, penggalian aspirasi, dan pembuatan program perencanaan yang melibatkan berbagai pihak, dengan mengedepankan konservasi lingkungan, pemberdayaan warga sekolah, serta pengembangan potensi lokal. Implementasinya berhasil secara kolaboratif dengan pendekatan BMSF Katata, mengintegrasikan nilai konservasi dalam pembelajaran dan karakter siswa, serta didukung aktif oleh warga sekolah, UNPAD, masyarakat, dan pemerintah sebagai upaya menuju Sekolah Adiwiyata berkelanjutan. Program ini dievaluasi secara komprehensif dan sistematis untuk mendukung pencapaian predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2025. Evaluasi dilakukan melalui pemantauan rutin, penilaian kurikulum, serta keterlibatan berbagai stakeholder dengan hasil menunjukkan efektivitas program melalui perubahan lingkungan, peningkatan tanaman, ketepatan waktu, perkembangan karakter siswa, dan potensi keberlanjutan. Dengan demikian, budidaya Bunga Miana terbukti efektif sebagai strategi penataan lingkungan sekolah yang edukatif dan berkelanjutan dalam mendukung tercapainya predikat Sekolah Adiwiyata. Kata Kunci: Bunga Miana; Manajemen Program; Penataan Halaman Sekolah; Sekolah Adiwiyata
ABSTRAK Layanan administrasi pendidikan berperan penting dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran dan efektivitas layanan administrasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan metode deskriptif … ABSTRAK Layanan administrasi pendidikan berperan penting dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran dan efektivitas layanan administrasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa layanan administrasi yang tertata dan terdigitalisasi mempercepat layanan, meningkatkan transparansi, dan memperkuat sistem informasi sekolah. Tantangan utamanya adalah keterbatasan SDM dan minimnya pelatihan. Maka, peningkatan kapasitas dan modernisasi sistem sangat diperlukan. ABSTRACT Educational administrative services play an important role in supporting the teaching and learning process in schools. This study aims to analyze the role and effectiveness of these services in improving education quality using a descriptive qualitative method. The results show that well-organized and digitized administration can speed up services, increase transparency, and strengthen the school information system. The main challenges are limited human resources and lack of training. Therefore, improving staff capacity and modernizing the system are essential.
This study aims to determine students’ level of understanding in Biology learning and to describe the challenges and efforts made by teachers to improve student learning outcomes. The research employed … This study aims to determine students’ level of understanding in Biology learning and to describe the challenges and efforts made by teachers to improve student learning outcomes. The research employed a qualitative method with a descriptive approach, intended to provide an in-depth depiction of the learning phenomenon. Data collection techniques included questionnaires, interviews, and direct classroom observations. The results showed that 72.2% of students found it relatively easy to understand the Biology material being taught, while 27.8% of students still experienced difficulties in comprehension. Furthermore, 83.3% of students expressed interest and enjoyment in studying Biology. However, several obstacles were identified in the learning process, including students’ mindsets that perceive Biology as a difficult subject, a lack of reading interest, and limited learning support facilities. To overcome these challenges, teachers implemented various strategies such as using diverse teaching methods, setting clear learning goals, and establishing classroom rules that foster a conducive learning environment. This study concludes that creative and adaptive teaching approaches are essential to optimally enhance students’ understanding of Biology material.
Pembahasan mengenaik Qadariyah dan jabariyah ini sangatlah penting mengingat Qadariyah dan jabariyah ini dianggap sebagai suatu paham mengenai satu masalah bukan sebagai aliran dengan berbagai tema bahasan dan metode pembahasan … Pembahasan mengenaik Qadariyah dan jabariyah ini sangatlah penting mengingat Qadariyah dan jabariyah ini dianggap sebagai suatu paham mengenai satu masalah bukan sebagai aliran dengan berbagai tema bahasan dan metode pembahasan terntentu. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui makna, latar belakang dan pokok-pokok ajaran jabariyah dan qadariyah. Penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini bahwa Jabariyah adalah sebuah kelompok yang memiliki keyakinan tentang tiada kuasanya manusia dalam melakukan aktifitas apapun, dan segala tindakan yangtelah dilakukannya tiada lain merupakan ketetapan dari Allah Swt, sedangkan Qadariyah adalah kelompok yang menolak qadar (ketetapan tuhan) yakni kelompok yang tidak percaya adanya ketetapan tuhan terhadap segala urusan/perkara. Jabariyah muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Sedangkan munculnya qadariyah dilatar belakangi sebagai isyarat menentang kebijaksanaan politik Bani Umayyah. This discussion regarding Qadariyah and Jabariyah is very important considering that Qadariyah and Jabariyah are considered as an understanding of one problem, not as a school with various specific discussion themes and discussion methods. The purpose of this discussion is to find out the meaning, background and main points of Jabariyah and Qadariyah teachings. This research is a literature review research. The results of this research are that Jabariyah is a group that believes in the inability of humans to carry out any activity, and that all actions they have taken are nothing but decrees from Allah SWT, while Qadariyah is a group that rejects qadar (God's decree), namely a group that does not believe in There is God's decree for all affairs/cases. Jabariyah emerged since the time of the Companions and the Umayyad era. Meanwhile, the emergence of the qadariyah was motivated as a signal against the political policies of the Umayyads
Latar Belakang : Kemampuan peserta didik dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi masih tergolong rendah, seperti yang terlihat pada siswa kelas IV SDN 19 ATTS Kota Bukittinggi, di mana … Latar Belakang : Kemampuan peserta didik dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi masih tergolong rendah, seperti yang terlihat pada siswa kelas IV SDN 19 ATTS Kota Bukittinggi, di mana hanya 40% peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP). Rendahnya hasil tersebut menjadi dasar dilakukannya penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL). Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membuat benda tiga dimensi melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang kontekstual dan menyenangkan. Metode : Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi aktivitas guru dan peserta didik, serta penilaian sikap dan keterampilan. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada setiap siklus. Rata-rata nilai peserta didik meningkat dari 73,8 pada pra siklus menjadi 80,34 pada siklus I, dan mencapai 90,07 pada siklus II. Ketuntasan belajar meningkat dari 40% menjadi 100%. Kesimpulan : Dengan demikian, model PjBL terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membuat benda tiga dimensi dan dapat direkomendasikan untuk diterapkan dalam pembelajaran seni rupa di sekolah dasar.
This article examines the power relations in the novel Tuhan Ijinkan Aku Menjadi Pelacur by Muhdin M Dahlan using Michel Foucault's theory. The purpose of this study is to describe … This article examines the power relations in the novel Tuhan Ijinkan Aku Menjadi Pelacur by Muhdin M Dahlan using Michel Foucault's theory. The purpose of this study is to describe the concept of power relations and resilience in the novel Tuhan Ijinkan Aku Menjadi Pelacur using analysis from Michel Foucault's critical theory. This study uses a qualitative descriptive method with the main source being the text of the novel Tuhan Ijinkan Aku Menjadi Pelacur by Muhidin M Dahalan which was published in 2003. The data in this study are in the form of quotations from the novel. The results of this study are that there are forms of power relations over the body in the form of regulating the social body and the sexual body. The social body for Foucault is related to how the body is regulated through power such as social institutions (state, family, school, and military), for example by regulating the criteria of nature, division of labor for women and men. Regulation of the sexual body, for example, the existence of constraints, intensification, and distribution of power, in addition to the concept of virginity which is only shown to women. Then the form of power relations over thought is carried out by religious organizations through dogmas. Keywords: Power Relations, Michel Foucault, Literary Analysis
This study aims to improve the ability to sing Gorontalo regional songs in grade V students of SDN 7 Telaga Jaya through the use of YouTube video media. This study … This study aims to improve the ability to sing Gorontalo regional songs in grade V students of SDN 7 Telaga Jaya through the use of YouTube video media. This study is a Classroom Action Research (CAR) which is carried out in two cycles, each consisting of two meetings. The subjects of the study were 14 students, and singing ability was measured based on four vocal aspects, namely intonation, articulation, tempo, and expression. The results of the study showed an increase in singing ability at each stage. At the pre-action stage, the average student ability only reached 54.46%. After being given action, the ability increased to 60.71% in cycle I meeting I, 67.41% in cycle I meeting II, 75.45% in cycle II meeting I, and reached 90.18% in cycle II meeting II. This increase proves that YouTube video media is effective in helping students understand and master singing techniques better, especially in the context of regional songs. Thus, this media can be an interesting and meaningful learning alternative in improving students' vocal skills in elementary schools. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi lagu daerah Gorontalo pada siswa kelas V SDN 7 Telaga Jaya melalui penggunaan media video YouTube. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri atas dua pertemuan. Subjek penelitian adalah 14 siswa, dan kemampuan bernyanyi diukur berdasarkan empat aspek vokal, yaitu intonasi, artikulasi, tempo, dan ekspresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan bernyanyi pada setiap tahap. Pada tahap pratindakan, rata-rata kemampuan siswa hanya mencapai 54,46%. Setelah diberi tindakan, kemampuan meningkat menjadi 60,71% pada siklus I pertemuan I, 67,41% pada siklus I pertemuan II, 75,45% pada siklus II pertemuan I, dan mencapai 90,18% pada siklus II pertemuan II. Peningkatan ini membuktikan bahwa media video YouTube efektif dalam membantu siswa memahami dan menguasai teknik bernyanyi secara lebih baik, khususnya dalam konteks lagu daerah. Dengan demikian, media ini dapat menjadi alternatif pembelajaran yang menarik dan bermakna dalam meningkatkan keterampilan vokal siswa di sekolah dasar.
The quality of education is not solely dependent on school performance but also significantly influenced by collaborative efforts between the school and the community. This study aims to explore the … The quality of education is not solely dependent on school performance but also significantly influenced by collaborative efforts between the school and the community. This study aims to explore the role of the school committee in supporting thematic programs at SDN 6 Tapa, Bone Bolango Regency, using a qualitative case study approach. Findings reveal that the school committee plays more than an administrative role; it actively participates in implementing programs such as Child-Friendly Schools, Healthy Schools, and Inclusive Schools. The committee's involvement includes providing financial support, participating in activities, and facilitating communication between the school and parents. All committee members, from chairperson to treasurer, demonstrate proactive and responsive participation aligned with school needs. Regular coordination mechanisms through letters, digital messaging, and face-to-face meetings strengthen a synergistic partnership. This study contributes valuable insights into collaborative practices within primary education settings, especially in non-urban areas that often face resource limitations. The holistic and participatory approach presents a potential collaboration model that can be adapted in other school environments. ABSTRAKKualitas pendidikan yang optimal tidak hanya bergantung pada performa institusi sekolah, melainkan juga pada kekuatan kolaboratif antara sekolah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara mendalam peran komite sekolah dalam mendukung program-program tematik di SDN 6 Tapa, Kabupaten Bone Bolango, dengan pendekatan studi kasus kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa komite sekolah tidak sekadar hadir dalam peran administratif, melainkan terlibat aktif dalam pelaksanaan program seperti Sekolah Ramah Anak, Sekolah Sehat, dan Sekolah Inklusif. Keterlibatan komite terwujud dalam bentuk dukungan dana, partisipasi kegiatan, hingga fasilitasi komunikasi antara sekolah dan orang tua. Seluruh struktur komite, mulai dari ketua hingga bendahara, menunjukkan partisipasi yang proaktif dan responsif terhadap kebutuhan sekolah. Mekanisme koordinasi yang dibangun secara rutin melalui surat, pesan digital, maupun pertemuan langsung memperkuat kemitraan yang sinergis. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memperkaya wawasan praktik kolaboratif di satuan pendidikan dasar, khususnya pada konteks wilayah non-perkotaan yang seringkali dihadapkan pada keterbatasan sumber daya. Pendekatan holistik dan partisipatif ini menawarkan model kerja sama yang potensial untuk direplikasi di lingkungan sekolah lain.
through two cycles, each cycle consisting of four stages (a). Planning (b). Implementation of Action (c). Observation and (d). Reflection. The study has an important objective in improving student learning … through two cycles, each cycle consisting of four stages (a). Planning (b). Implementation of Action (c). Observation and (d). Reflection. The study has an important objective in improving student learning outcomes on the theme "The Beauty of Diversity in My Country" in Class IV SDN 18 Banawa. The problem to be studied is the low learning outcomes of students. In an effort to solve this problem, the researcher used a contextual approach. The subjects to be studied were 29 students of class IV SDN 18 Banawa. The results of the data obtained through teacher and student activity sheets and action result tests. Data from the results of the first cycle of research showed the results of students' Classical Absorption Power of 57.93% and the percentage of Classical Learning Completeness of 52.63%. While in cycle II, the percentage of Classical Absorption Power was 87.24% and the percentage of Classical Learning Completeness of 96.55%. Based on the results of the percentage of Learning Outcome Completeness in Cycle I and Cycle II. It is clear that the increase that occurred was very significant, namely 30.81% for Individual Absorption Power, from cycle I of 58.24% and cycle II of 89.05%. The same is true for Classical Learning Completeness which experienced a very large increase, namely 62.16% from cycle I of 56.63% and cycle II of 96.55%. Based on these results, researchers can conclude that using a contextual approach can improve student learning outcomes.
Tindakan perundungan menjadi salah satu tindakan meresahkan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan peserta didik sehingga lingkungan belajar menjadi tidak aman dan nyaman. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang … Tindakan perundungan menjadi salah satu tindakan meresahkan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan peserta didik sehingga lingkungan belajar menjadi tidak aman dan nyaman. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan sekolah adalah memaksimalkan peran sekolah dalam membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kajian pustaka pada artikel ilmiah terbitan 2020-2025. Hasil penelitian menunjukan bahwa sekolah dapat berperan dalam membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan melakukan edukasi mengenai bahaya dan dampak perundungan bagi siswa. Selain itu, sekolah dapat melakukan pendampingan pada korban perundungan untuk memulihkan dampak fisik maupun psikis korban perundungan.
Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui motivasi belajar peserta didik yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar PAI berbasis cerita islami kelas V di SDN 186 Lembang Kabupaten Pinrang. 2) Mengetahui motivasi … Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui motivasi belajar peserta didik yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar PAI berbasis cerita islami kelas V di SDN 186 Lembang Kabupaten Pinrang. 2) Mengetahui motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan bahan ajar PAI berbasis cerita islami kelas V SDN 186 Lembang Kabupaten Pinrang. 3) Mengetahui perbedaan motivasi belajar peserta didik yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar PAI berbasis cerita islami dengan motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan bahan ajar PAI berbasis cerita islami kelas V SDN 186 Lembang Kabupaten Pinrang. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen quasi eksperimental design bentuk nonequivalent control group design. Hasil Penelitian menunjukkan persentase terbesar motivasi belajar peserta didik kelas kontrol berada pada kategori sedang yaitu 7 jawaban responden dan persentase terbesar motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen berada pada kategori sedang yaitu 6 jawaban responden. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diketahui varians kedua data homogen, maka dipilih kolom Equal variances assumed, dan baris t-test for Equality of Means diperoleh harga t = 19.247, df = 18, dan Sig.(2-tailed) sebesar 0.000 < 0,05 atau H₀ ditolak. Jadi terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar PAI berbasis cerita islami dengan motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan bahan ajar PAI berbasis cerita islami kelas V SDN 186 Lembang Kabupaten Pinrang. Kata Kunci: Bahan Ajar PAI, Cerita Islami, Motivasi Belajar.
Achmad Junaedi Sitika , Naura Zakia Ramadhani , Pipih Muflihah +1 more | Invention Journal Research and Education Studies
Kurikulum merupakan dasar utama dalam proses pendidikan dan menjadi landasan penyelenggaraan pembelajaran di berbagai jenjang. Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI), kurikulum tidak hanya menyajikan materi, tetapi juga membentuk karakter dan … Kurikulum merupakan dasar utama dalam proses pendidikan dan menjadi landasan penyelenggaraan pembelajaran di berbagai jenjang. Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI), kurikulum tidak hanya menyajikan materi, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan kajian pustaka untuk mengkaji konsep dasar kurikulum, fungsi, komponen, serta kaitannya dengan teori pendidikan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kurikulum terdiri dari tujuan, materi, metode, media, proses pembelajaran, dan evaluasi yang harus terpadu agar kompetensi tercapai. Kurikulum PAI memiliki fungsi adaptasi, integrasi, diferensiasi, persiapan, seleksi, dan diagnostik yang mendukung perkembangan holistik peserta didik. Penyusunan kurikulum dipengaruhi oleh teori pendidikan seperti rekonstruksionisme, progresivisme, dan esensialisme. Pemahaman hubungan kurikulum dan teori pendidikan penting agar kurikulum tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan zaman serta kebutuhan peserta didik, guna meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di bidang Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen anggaran dan peningkatan mutu pendidikan dalam kerangka Total Quality Management (TQM). Latar belakang kajian ini berangkat dari pengamatan bahwa dimensi finansial seringkali diabaikan dalam … Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen anggaran dan peningkatan mutu pendidikan dalam kerangka Total Quality Management (TQM). Latar belakang kajian ini berangkat dari pengamatan bahwa dimensi finansial seringkali diabaikan dalam penerapan TQM di lembaga pendidikan, padahal pengelolaan keuangan yang efektif merupakan aspek strategis dalam mendukung pemberdayaan guru dan pencapaian tujuan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dengan sumber utama buku karya Edward Sallis (1993) serta artikel ilmiah yang relevan. Hasil penelitian mengidentifikasi enam tema utama yang terbagi dalam dua klasifikasi, yaitu tantangan dan solusi. Tantangan mencakup pengabaian dimensi anggaran, pemberdayaan tanpa sumber daya, dan kendala lingkungan. Sementara solusi meliputi pendelegasian anggaran yang efektif, kolaborasi antara kepala sekolah dan guru, serta strategi anggaran yang tepat. Penelitian ini menekankan pentingnya pelibatan aktif pemangku kepentingan dalam pengelolaan anggaran dan perlunya desentralisasi kewenangan agar proses pendidikan dapat berlangsung lebih inklusif, efisien, dan akuntabel. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam menjembatani kesenjangan antara teori TQM dan praktik pengelolaan sekolah, serta dapat menjadi rujukan bagi kepala sekolah dalam merancang strategi anggaran yang memberdayakan dan berorientasi pada mutu.
This study aims to analyze the differences and similarities between the education systems in Indonesia and Singapore and examine their implications for improving the quality of national education. The background … This study aims to analyze the differences and similarities between the education systems in Indonesia and Singapore and examine their implications for improving the quality of national education. The background of this study is based on the importance of education reform in Indonesia in order to be able to compete globally. The focus of the study includes education policies, curriculum, teaching methods, and student learning outcomes in both countries. This study uses a literature study method by reviewing various official documents, international reports, and related research results. The research steps begin with identifying the main indicators of the education system, comparative analysis of the structure and implementation of policies, to evaluating the impact on student learning outcomes. The results of the study show that Singapore is superior in the effectiveness of education policies, the implementation of a 21st century skills-based curriculum, and the consistency of learning outcomes at the international level. Meanwhile, Indonesia still faces challenges in equalizing the quality and innovation of learning. The main conclusion of this study emphasizes the importance of adopting best practices from Singapore, such as strengthening teacher training and curriculum reform, as strategic recommendations to strengthen Indonesia's national education system. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura serta mengkaji implikasinya terhadap peningkatan kualitas pendidikan nasional. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya reformasi pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing secara global. Fokus kajian meliputi kebijakan pendidikan, kurikulum, metode pengajaran, serta hasil belajar siswa di kedua negara. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menelaah berbagai dokumen resmi, laporan internasional, dan hasil penelitian terkait. Langkah penelitian dimulai dengan identifikasi indikator utama sistem pendidikan, analisis perbandingan struktur dan implementasi kebijakan, hingga evaluasi dampak terhadap capaian belajar siswa. Hasil kajian menunjukkan bahwa Singapura lebih unggul dalam efektivitas kebijakan pendidikan, penerapan kurikulum berbasis keterampilan abad ke-21, serta konsistensi pencapaian hasil belajar pada tingkat internasional. Sementara itu, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemerataan mutu dan inovasi pembelajaran. Simpulan utama penelitian ini menekankan pentingnya adopsi praktik terbaik dari Singapura, seperti penguatan pelatihan guru dan reformasi kurikulum, sebagai rekomendasi strategis untuk memperkuat sistem pendidikan nasional Indonesia.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan moral peserta didik. Seiring perkembangan zaman, pesantren dituntut tidak hanya fokus pada aspek pendidikan keagamaan, tetapi juga … Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan moral peserta didik. Seiring perkembangan zaman, pesantren dituntut tidak hanya fokus pada aspek pendidikan keagamaan, tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi untuk mendukung keberlangsungan program-programnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana Pesantren Awwalu Ihya'i Daril Amanah (AIDA) membangun perekonomian mandiri, serta strategi yang dapat diterapkan guna mengembangkan usaha yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pengurus pesantren yang bertujuan untuk memperoleh data dan informasi terkait biografi pesantren dan sistem perekonomian yang ada di pesantren, serta melakukan observasi untuk memperoleh data dan informasi secara langsung mengenai kondisi nyata di lapangan guna mendukung data yang diperoleh berdasar hasil wawancara dalam penelitian. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan diperoleh bahwasanya salah satu upaya pesantren dalam mewujudkan kemandirian di bidang ekonominya adalah pemanfaatan lahan pesantren yang disewakan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mana ditemukan bahwasanya usaha ini dapat meningkatkan pendapatan pesantren dan memperkuat hubungan sosial-ekonomi dengan masyarakat sekitar. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari sistem keuangan yang sedang beroperasi. Untuk memaksimalkan potensi lahan yang belum dimanfaatkan, studi ini juga menyarankan pembentukan toko buku dan toko percetakan serta pembangunan pom mini. Hasil kajian menunjukkan bahwa ada potensi besar untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren dan memiliki efek positif pada komunitas pesantren dan masyarakat sekitarnya.
Arliani Saputri , Indrian Satria , Julia Nofiani +1 more | Future Academia The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced
This article explores the development of a creative syllabus designed to address the growing need for personalized and flexible learning. In an educational landscape that increasingly values individual student needs … This article explores the development of a creative syllabus designed to address the growing need for personalized and flexible learning. In an educational landscape that increasingly values individual student needs and diverse learning styles, traditional, rigid syllabi often fall short. This paper argues for an innovative approach to syllabus construction that moves beyond static content delivery towards a dynamic framework. Key elements discussed include incorporating student choice, leveraging adaptive technologies, fostering interdisciplinary connections, and emphasizing project-based learning. The goal is to empower learners to take ownership of their educational journey, enabling them to pursue their interests, learn at their own pace, and engage with material in ways that are most meaningful to them. Ultimately, a creative syllabus aims to cultivate not just knowledge acquisition, but also critical thinking, problem-solving, and lifelong learning skills.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memegang peranan penting sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai moral, sosial, serta membentuk kesadaran politik yang sehat sejak dini Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya PKn di SD … Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memegang peranan penting sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai moral, sosial, serta membentuk kesadaran politik yang sehat sejak dini Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya PKn di SD dalam upaya menumbuhkan kesadaran berdemokrasi sejak dini. Kesadaran berdemokrasi merupakan fondasi penting dalam menanamkan nilai -nilai demokrasi kepada siswa, mengingat demokrasi adalah salah satu yang dianut oleh negara Indonesaia. Oleh karena itu, Pembelajaran PKN harus mampu mewadahi dan mengembangkan peserta didik agar memiliki kesadaran berdemokrasi sejak dini. Hal ini dapat dicapai dengan mengadopsi berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik peserta didik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode tinjauan literatur, mencari dan menyeleksi berbagai artikel terkait pembelajaran PKn dan disajikan secara deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PKn berperan signifikan dalam menumbuhkan kesadaran demokrasi pada peserta didik sejak usia dini.
Curriculum is a central element in the education system that determines the direction, content, and process of learning. However, in practice, there remains a significant gap between the ideal curriculum … Curriculum is a central element in the education system that determines the direction, content, and process of learning. However, in practice, there remains a significant gap between the ideal curriculum and its actual implementation in the field. Curricula are often not adaptive to the changing times, the diverse needs of learners, and the dynamic demands of a globalized world. This study aims to examine various conceptual models, designs, approaches, and curriculum development models through a literature review method. The research involved analyzing scholarly sources such as journal articles, academic books, and official educational policy documents published in the last ten years. Data were analyzed using a descriptive qualitative method with a thematic approach. The findings indicate that various curriculum development models—such as those by Tyler, Taba, and Bruner—and constructivist approaches are increasingly relevant to contemporary educational contexts. Furthermore, the integration of a strong conceptual model, learner-centered design, and participatory-reflective approaches emerges as essential in creating an adaptive and contextually responsive curriculum. This study concludes that effective curriculum development must be based on an integrative framework that bridges theory and practice, while also allowing room for future development through implementation trials at the institutional level. The results of this study are expected to contribute both theoretically and practically to curriculum policy formulation and educator capacity development in the era of transformative education. ABSTRAKKurikulum merupakan elemen sentral dalam sistem pendidikan yang menentukan arah, isi, dan proses pembelajaran. Namun dalam praktiknya, masih terdapat kesenjangan antara kurikulum yang diidealkan dengan implementasinya di lapangan. Kurikulum sering kali tidak adaptif terhadap perkembangan zaman, kebutuhan peserta didik, serta tuntutan global yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam berbagai model konseptual, desain, pendekatan, dan model pengembangan kurikulum melalui metode studi literatur. Penelitian dilakukan dengan menelaah sumber-sumber ilmiah seperti jurnal, buku, dan dokumen kebijakan pendidikan yang diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beragam model dan pendekatan pengembangan kurikulum, seperti model Tyler, Taba, Bruner, dan pendekatan konstruktivistik yang semakin relevan untuk konteks pendidikan masa kini. Selain itu, ditemukan bahwa integrasi antara model konseptual, desain berbasis kebutuhan peserta didik, serta pendekatan partisipatif dan reflektif menjadi kunci dalam merancang kurikulum yang adaptif dan kontekstual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum yang efektif harus didasarkan pada kerangka integratif yang mampu menjembatani antara teori dan praktik, serta membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut melalui uji implementasi di tingkat institusional. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam perumusan kebijakan kurikulum serta pengembangan kapasitas pendidik di era pendidikan transformatif.
This study aims to evaluate the effectiveness of the implementation of collaborative character-based assessment in cooperative learning for grade 2 students of SD Negeri 02 Sokosari. The background of this … This study aims to evaluate the effectiveness of the implementation of collaborative character-based assessment in cooperative learning for grade 2 students of SD Negeri 02 Sokosari. The background of this study is based on the tendency of traditional assessments that only emphasize cognitive aspects, so that the development of student character, especially the ability to collaborate, is less accommodated. The focus of the study is directed at how assessments that explicitly measure collaborative aspects can improve the effectiveness of cooperative learning and student understanding as a whole. This study uses a case study method with a qualitative and quantitative approach. Data were collected through participatory observation, interviews with teachers and students, and analysis of assessment documents. The research steps include designing assessment instruments, implementing cooperative learning, and evaluating the results of collaborative assessments. The results of the study indicate that the implementation of collaborative character-based assessments can increase student involvement in the learning process, strengthen cooperation skills, and provide a more complete picture of student development. The main conclusion of this study emphasizes the importance of comprehensive assessments that not only measure cognitive aspects, but also character, in order to support effective cooperative learning. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan asesmen berbasis karakter kolaboratif dalam pembelajaran kooperatif pada siswa kelas 2 SD Negeri 02 Sokosari. Latar belakang penelitian ini didasari oleh kecenderungan asesmen tradisional yang hanya menitikberatkan pada aspek kognitif, sehingga perkembangan karakter siswa, khususnya kemampuan berkolaborasi, kurang terakomodasi. Fokus penelitian diarahkan pada bagaimana asesmen yang secara eksplisit mengukur aspek kolaborasi dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran kooperatif dan pemahaman siswa secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara dengan guru dan siswa, serta analisis dokumen asesmen. Langkah-langkah penelitian meliputi perancangan instrumen asesmen, pelaksanaan pembelajaran kooperatif, serta evaluasi hasil asesmen berbasis kolaborasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan asesmen berbasis karakter kolaboratif mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, memperkuat kemampuan kerja sama, dan memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai perkembangan siswa. Simpulan utama penelitian ini menegaskan pentingnya asesmen komprehensif yang tidak hanya mengukur aspek kognitif, tetapi juga karakter, guna mendukung pembelajaran kooperatif yang efektif.
Siti Nursawaliza , Asih Riyanti , Ahmad Rahul Awaluddin +2 more | MANAJERIAL Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan
This research examines the implementation and effectiveness of writing learning activities as well as the evaluation system at junior high school 7 Tarakan. By using descriptive-qualitative approach, this study analyzes … This research examines the implementation and effectiveness of writing learning activities as well as the evaluation system at junior high school 7 Tarakan. By using descriptive-qualitative approach, this study analyzes the methods of teaching writing skills, learning strategies applied by teachers, and evaluation techniques used to measure students' writing ability. Data were obtained through classroom observations, interviews with Indonesian language teachers, and analysis of learning documents. The results showed that collaborative and project-based approaches and writing learning were able to improve students' motivation and writing quality. Meanwhile, the evaluation system that combines formative and summative assessment provides a comprehensive picture of the development of students' writing skills. This study identifies some challenges such as time constraints and the heterogeneity of students' abilities, and provides recommendations for improvement in the form of developing more specific assessment rubrics and utilizing peer feedback to improve the writing learning process at junior high school 7 Tarakan. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji pelaksanaan dan efektifivitas kegiatan pembelajaran menulis serta sistem evaluasinya di SMPN 7 Tarakan. Dengan menggunakan pendekatan deskritptif-kualitatif, penelitian ini menganalisis metode pengajaran keterampilan menulis, strategi pembelajaran yang di terapkan oleh guru, dan teknik evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan menulis siswa. Data diperoleh melalui observasi kelas, wawancara dengan guru Bahasa Indonesia, dan analisis dokumen pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan kolaboratif dan berbasis proyek dan pembelajaran menulis mampu meningkatkan motivasi dan kualitas tulisan siswa. Sementara itu, sistem evaluasi yang menggabungkan penilaian formatif dan sumantif memberikan gambaran komperhensif terhadap perkembangan kemampuan menulis siswa. Penelitian ini mengedintifikasikan beberapa tantangan seperti keterbatasan waktu dan hotergenitas kemampuan siswa, serta memberikan rekomendasi perbaikan berupa pengembangan rubrik penilaian yang lebih spesifik dan pemanfaatan umpan balik sejawat untuk meningkatkan proses pembelajaran menulis di SMPN 7 Tarakan.
MI Diponegoro Gurah Kediri, sebuah madrasah ibtidaiyah swasta di Kabupaten Kediri, menghadapi tantangan rendahnya kesadaran dan partisipasi orang tua dalam pembayaran sumbangan pendidikan (SPP), yang berdampak pada keberlangsungan operasional sekolah … MI Diponegoro Gurah Kediri, sebuah madrasah ibtidaiyah swasta di Kabupaten Kediri, menghadapi tantangan rendahnya kesadaran dan partisipasi orang tua dalam pembayaran sumbangan pendidikan (SPP), yang berdampak pada keberlangsungan operasional sekolah dan mutu pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan dan implementasi program inovatif “Tabungan Siswa Bertelur” sebagai solusi alternatif dalam pembiayaan pendidikan. Dengan pendekatan kualitatif studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Program ini memanfaatkan potensi lokal melalui peternakan bebek petelur, di mana hasil penjualan telur digunakan untuk mendanai operasional sekolah serta meringankan beban biaya pendidikan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini tidak hanya membantu menyelesaikan persoalan keuangan sekolah, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan dan kemandirian di kalangan siswa, guru, dan masyarakat sekitar. “Tabungan Siswa Bertelur” menjadi contoh nyata sinergi antara pendidikan dan pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal. Implikasi dari program ini menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif dan kreatif dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi sekolah-sekolah di daerah pedesaan yang menghadapi keterbatasan dana. Penelitian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk mengembangkan model pendanaan alternatif yang kontekstual dan berbasis potensi komunitas.
This study aims to determine the interaction between the Concept Sentence type cooperative learning model and interest in reading poetry on poetry writing skills. The method used was a quasi-experiment … This study aims to determine the interaction between the Concept Sentence type cooperative learning model and interest in reading poetry on poetry writing skills. The method used was a quasi-experiment with a population of all seventh grade students of SMP Negeri 9 and SMP Negeri 6 Purwokerto. The sample was taken using cluster simple random sampling technique. Data collection was done through tests and questionnaires. The analysis prerequisite tests include normality test (Liliefors) and homogeneity test (Bartlett). Data were analyzed using two-way ANOVA. The results showed a significant interaction between the learning model and interest in reading poetry on poetry writing skills. This is indicated by the calculated F value of 7.71, which is greater than the table F value of 3.99 at a significance level of 0.05. Thus, the cooperative learning model and interest in reading poetry together have an effect on poetry writing skills.
This study aims to design a valid, reliable, and effective mathematics learning evaluation tool using Quizizz for grade VI students at SDN 1 Toronipa. The method used in this study … This study aims to design a valid, reliable, and effective mathematics learning evaluation tool using Quizizz for grade VI students at SDN 1 Toronipa. The method used in this study is Research and Development (RnD) with a 4D development model. The validity test results showed that out of 25 questions tested, 15 were declared valid, while 10 other questions were invalid. The reliability test conducted using the Alpha Cronbach method produced a reliability coefficient of 0.960, indicating a very high level of Reliability. Analysis of the difficulty level of the questions revealed that 80% of the questions were in the "moderate" category, while the other 20% were in the "easy" category. The discrimination test results showed that most questions had "good" or "excellent" discrimination power. This study proves Quizizz is a practical, engaging, interactive evaluation tool. The evaluation tool developed meets the criteria of validity, Reliability, appropriate level of difficulty, and good discrimination power, so it can potentially increase student motivation and learning outcomes. This study provides empirical evidence that Quizizz can be an effective alternative in evaluating mathematics learning at the elementary school level.
Lirik lagu merupakan rangkaian gagasan seorang penulis yang dinyanyikan. Lirik lagu dinterpretasikan sebagai susunan kata yang indah dan bermakna, dan terkadang lirik lagu bersifat abstrak. Ungkapan emosi yang tersirat di … Lirik lagu merupakan rangkaian gagasan seorang penulis yang dinyanyikan. Lirik lagu dinterpretasikan sebagai susunan kata yang indah dan bermakna, dan terkadang lirik lagu bersifat abstrak. Ungkapan emosi yang tersirat di lirik lagu dapat dianalisis melalui teori psikoanalisis dalam kajian sastra, dengan potret id ego dan superego, hal ini berkaitan dengan kondisi psikologis dan kejiwaan yang dialami tokoh dalam objek studi. Objek penelitian yang penulis ambil merupakan potongan lirik lagu-lagu terpilih yang dibawakan oleh Ed-Sheeran yang terindikasi merepresentasikan kondisi psikologis penyanyi. Dengan menggunakan metodologi deskriptif kualitatif, penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud (1943) yang dikutip dalam (Safran & Hunter, 2020). Dengan adanya penelitian ini, maka tercipta penyajian data yang telah melewati proses reduksi yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya aspek id (insting), ego (realitas), maupun superego (moralitas) pada potongan lirik lagu-lagu terpilih Ed Sheraan berdasarkan refleksi pengalaman pribadi, yaitu: Thinking Out Loud Perfect , Photograph, Castle On the Hill. Maka, melalui kajian psikoanalisis pada objek penelitian, stuktur kejiwaan Ed sheraan tergambarkan secara komprehensif.
Objective: This study investigated the influence of transformational leadership, organizational climate, empowerment, and work motivation on teacher productivity in Adventist Foundation High Schools in North Sulawesi Province, to contribute to … Objective: This study investigated the influence of transformational leadership, organizational climate, empowerment, and work motivation on teacher productivity in Adventist Foundation High Schools in North Sulawesi Province, to contribute to SDG 4: Quality Education. Methods: This study uses the explanatory survey research method, which is a survey used to explain the relationship between two or more variables through hypothesis testing where the researcher uses a questionnaire tool to conduct research. The population in this study were all teachers at Adventist High Schools throughout North Sulawesi Province, consisted of 166 teachers from 8 Adventist High Schools located in 2 cities and 5 districts in North Sulawesi Province. The sample is all 117 teachers based on proportional selected. data were collected using questionnaires and analyzed through path analysis, coefficient of determination analysis, F-tests, T-tests and mediation tests. Results: Results indicated that organizational climate and empowerment significantly influenced teacher productivity, while transformational leadership had no direct effect. Similarly, organizational climate significantly impacted work motivation, whereas transformational leadership and empowerment did not. Mediation tests revealed that direct effects outweighed indirect effects across all variables. Novelty: The findings highlight the pivotal roles of organizational climate and empowerment in enhancing teacher productivity and work motivation. This research provides evidence-based insights into factors influencing teacher productivity in educational settings. It emphasizes the importance of fostering a conducive organizational climate and empowering teachers as key strategies to improve productivity, it can lead to sustainable development goals (SDG). Originality/Value: The findings offer practical recommendations for educational leaders and align with the scope of improving management practices in schools under the Adventist Foundation.
This research was motivated by the lack of student engagement in science learning. Science is often perceived as a difficult and abstract subject, leading to low enthusiasm and passive participation … This research was motivated by the lack of student engagement in science learning. Science is often perceived as a difficult and abstract subject, leading to low enthusiasm and passive participation among students during the learning process. The purpose of this study is to enhance student learning engagement through the implementation of the Problem-Based Learning (PBL) model combined with a differentiated instruction approach in the ecology topic at SMP Negeri 2 Weru.The research method employed is classroom action research, which was conducted over two instructional cycles. Each cycle consisted of four stages: planning, implementation, observation, and reflection.The research findings indicate that prior to the intervention, the percentage of active student participation was only 49.38%, categorized as low. After the first cycle, student engagement increased to 68.06%, falling into the moderate category. In the second cycle, a significant improvement was observed, with student engagement reaching 85.96%, categorized as high. The results of the study conclude that there was a notable increase in student learning engagement following the application of the PBL model integrated with a differentiated instruction approach. ABSTRAKKurangnya partisipasi belajar peserta didik dalam Pembelajaran IPA. Peserta didik cenderung kurang aktif, tidak terlibat, bahkan tidak berminat dalam mempelajari IPA karena dianggap rumit dan konseptual. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi belajar peserta didik melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan diferensiasi pada materi ekologi di SMP Negeri 2 Weru. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yang dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa sebelum tindakan diambil, persentase aktivitas belajar peserta didik hanya mencapai 49,38% dalam kategori rendah. Setelah pelaksanaan Tindakan pada siklus I, tingkat keaktifan mencapai 68,06% dalam kategori sedang. Pada siklus II, tingkat keberhasilan keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 85,96% dalam kategori tinggi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL yang dikombinasikan dengan pendekatan diferensiasi meningkatkan keaktifan belajar peserta didik.
This study aims to analyze the need for developing interactive multimedia learning aids using Canva for food chain material in elementary schools. The background of this study is based on … This study aims to analyze the need for developing interactive multimedia learning aids using Canva for food chain material in elementary schools. The background of this study is based on the importance of using digital learning media that is interesting, interactive, and in line with the characteristics of 21st-century students to improve the effectiveness of the science learning process. The research method used was qualitative descriptive with data collection techniques through observation, interviews, and questionnaires to teachers and fifth-grade students at SD Negeri 2 Sumber Rezeki. The analysis results showed that the majority of teachers still use conventional media and face challenges in developing interactive digital media independently. Meanwhile, students showed high interest in visual and animated media that can help them understand abstract concepts such as energy flow in ecosystems. Canva is considered to have high potential as an interactive multimedia design platform due to its ease of use, design flexibility, and integration of visual features. Therefore, the development of interactive multimedia learning based on Canva is highly necessary to support contextual and enjoyable learning of food web material. Recommendations are directed toward the development of media based on actual user needs, considering pedagogical, technological, and relevant content aspects. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbantuan Canva pada materi jaring-jaring makanan di Sekolah Dasar. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya penggunaan media pembelajaran digital yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan karakteristik peserta didik abad ke-21 guna meningkatkan efektivitas proses pembelajaran sains. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan angket kepada guru dan siswa kelas V di SD Negeri 2 Sumber Rezeki. Hasil analisis menunjukkan bahwa 80% guru masih menggunakan media konvensional dan mengalami kendala dalam mengembangkan media digital interaktif secara mandiri. Sementara itu, 63,3 % siswa menunjukkan minat tinggi terhadap media visual dan animatif yang dapat membantu mereka memahami konsep abstrak seperti alur energi dalam ekosistem. Canva dinilai memiliki potensi tinggi sebagai platform desain multimedia interaktif karena kemudahan penggunaan, fleksibilitas desain, dan integrasi fitur visual. Oleh karena itu, pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis Canva sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran materi jaring-jaring makanan secara kontekstual dan menyenangkan. Rekomendasi diarahkan pada pengembangan media berbasis kebutuhan aktual pengguna dengan mempertimbangkan aspek pedagogis, teknologis, dan konten yang relevan.
Kesulitan belajar merupakan suatu permasalahan dan hambatan dalam proses belajar yang dialami siswa, sehingga siswa sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara optimal. Kesulitan belajar yang sering dialami siswa adalah kesulitan … Kesulitan belajar merupakan suatu permasalahan dan hambatan dalam proses belajar yang dialami siswa, sehingga siswa sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara optimal. Kesulitan belajar yang sering dialami siswa adalah kesulitan belajar dalam berhitung. Operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian merupakan operasi hitung dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus karena akan memberikan gambaran mengenai suatu kasus atau permasalahan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 2 Pasir Kidul. Berdasarkan hasil observasi kesulitan belajar yang sering dialami siswa adalah kesulitan belajar dalam berhitung. Kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam pembelajaran matematika, yaitu kesulitan perkalian seperti perkalian dengan bilangan dua atau lebih dan perkalian bersusun baik perkalian bersusun pendek mau panjang. Sedangkan pembagian siswa mengalami kesulitan dalam pembagian menggunakan porogapet sehingga membuat siswanya cenderung merasa bosan. Terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat dalam pembelajaran matematika berkaitan dengan operasi hitung. Keterlibatan orang tua terhadap pengawasan anak yang berbeda- beda. Kesulitan perkalian dan pembagian yang dialami oleh siswa kelas III meliputi kesulitan memahami konsep perkalian dan pembagian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis kreatif dan kreativitas peserta didik melalui pembelajaran tematik muatan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis pantun melalui model Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran … Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis kreatif dan kreativitas peserta didik melalui pembelajaran tematik muatan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis pantun melalui model Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak eksperimen dengan desain penelitian “Single-Group Pre-Test and Post-Test design”. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Cibadak Kecamatan Rancabali kabupaten Bandung yang berjumlah 29 peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa tes untuk mengukur kemampuan kognitif, lembar observasi untuk mengukur kreativitas dan pelaksanaan model PjBL, dan lembar angket tanggapan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PjBL dapat meningkatkan keterampilan menulis kreatif dan pengembangan kreatifitas peserta didik. N-Gain diperoleh hasil 0,69 dengan kategori sedang. Kesimpulannya nilai rata-rata postes berbeda signifikan dengan KKM (70) dan penerapan model PjBL efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis kreatif. Kreativitas peserta didik sebagai proses pembelajaran diperoleh hasil 61% dengan kategori sebagian besar peserta didik, sedangkan penilaian produk kreativitas diperoleh hasil rata-rata skor 13,75 (dari skor maksimal 15) dengan kategori sangat baik.
The Community Service Lecture (KPM) activity of STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh in Gampong Lhok Bubon aims to strengthen local identity through the creation of a welcome sign that integrates local … The Community Service Lecture (KPM) activity of STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh in Gampong Lhok Bubon aims to strengthen local identity through the creation of a welcome sign that integrates local cultural values. Participatory methods are used by involving the community in the design, creation, and placement of the sign, as well as the mentoring program for the Al-Qur'an Education Park (TPQ) and social services. The result is the creation of a welcome sign that combines traditional Acehnese motifs, Islamic calligraphy, and local language, becoming a symbol of community pride. The high level of active participation of residents shows a sense of ownership of the program. In addition, the TPQ activity succeeded in increasing children's interest in learning, while the social service improved environmental cleanliness. Collaboration between students, lecturers, and the community proves that a culture-based approach can be an effective solution in preserving local identity amidst the challenges of globalization. This program not only strengthens local wisdom values, but also becomes a model of sustainable service for community development.